Bel istirahat berbunyi,
akupun buru-buru keluar kelas menuju toilet karena kebelet pipis. Serrrrrrrrrr,
lega rasanya. Setelah itu aku menuju lapangan basket, kok tumben nggak ada
kawan sekelasku, aku menapaki perpustakaan, ubek sana ubek sini tetap nggak
ketemu. Kompak banget mereka pada ngumpet, perasaan tadi nggak janjian main
petak umpet deh.
Aku kembali ke koridor
dekat tangga, pusatnya Smandel, cepat atau lambat pasti bertemu dengan kawan
sekelasku, betul juga Yenny Avesta turun dari tangga, “Yen, anak-anak pada
kemana sih? kok nggak pada kelihatan?”.
“Lagi pada ngerjain tugas
Kesenian nanti dikumpulin, elo udah bikin?”, Yenny memberikan jawaban.
Tanpa ba-bi-bu lantas aja
aku menuju kelas, mengambil kertas selembar yang aku sobek dari buku tulisku.
Langkah pertama menulis identitas di atas kertas, “Chormen 2 IPA 8”.
Selanjutnya aku membuat 5 baris sebanyak 4 buah untuk tempat toge, julukan not
balok saat itu, setelah itu nyontek punya Iva yang sedang disalin Iriana.
Baru satu bait sudah
ditarik Iva, aku tarik tugas Iriana “Na, gue salin punya elo, elo nyontek punya
siapa?”, aku meminta konfirmasi, musti jelas tugas siapa yang aku salin.
“Bait pertama sama kedua
punya Iva, bait ketiga gue bikin sendiri”.
Bel masuk berbunyi, aku masih
sibuk salin sana salin sini. Pak Amri masuk kelas tepat saat aku mengumpulkan tugas
arrangement 3 suara lagu Sarinande. Semua tugas sudah terkumpul, giliran pak
Amri memilih salah satu arrangement untuk dinyanyikan bersama. Siapa yang bakal
mendapatkan jackpot, eng …. ing …. enggg ….
“Men, punya elo”, Vivi
yang duduk di depan memberitahu, aku nggak kaget, semua kawan sekelas juga
nggak kaget punyaku terpilih, soalnya di semester 3 nilai ulanganku 29 dari 3 ulangan, bahkan di
smester 4 ini aku memperoleh nilai 30 dari 3 ulangan arti aku mendapatkan hattrick
perfect 10.
2 IPA 8, Zanuba, Willem, Wijanarko, Fiera, Bajaj, O, Ady, Iriana, Yenny, Nia, Pipin, Vivi, Aan, Andrina |
Pak Amri mulai memindahkan
tugasku ke papan tulis diawali dengan menulis judul Sarinande, aku justru
menyenandungkan lagu Que Sera-Sera ……….. whatever
will be, will be ….
Kami semua menyanyikan
notasi 3 suara. Bait pertama sampai ketiga masih oke, bait keempat mulai
sedikit kacau, pak Amri 3 kali mengganti letak bulatan toge untuk menyempurnakan
arrangement. Secara keseluruhan sih nggak jelek, tetapi ….. nggak bagus juga.
Selesai pelajaran Kesenian
waktunya istirahat, aku termenung di depan pintu kelas, kecewa dan malu sudah pasti, andai
aku memiliki cukup waktu pasti hasilnya lebih baik. Di saat seperti ini aku
membutuhkan kawan yang dapat menghiburku, dan aku nggak harus menunggu lama.
“Udah Men, nggak usah
sedih”, suara yang aku kenal, Aria, dia datang sambil menepuk pundakku. Kamu
pasti beruntung jika memiliki sahabat seperti yang aku punya, yang selalu ada
dalam suka dan duka, terutama saat sedih seperti ini.
“Udah Men, nggak usah
sedih”, sengaja kalimat itu aku ulangi karena merupakan bagian favoritku. Kemudian
Aria melanjutkan, “Masih untung penciptanya nggak di sini. Coba kalau ada ……………,
udah dibacok kepala elo dari tadi”.
No comments:
Post a Comment